Sabtu, 09 Juni 2012

Ayam

Siapa yang tidak tau makhluk yang satu ini?? Dagingnya enak kalau digoreng, dibakar, disemur, disup, direndang, atau dibuat masakan apapun juga… yummy…! kalau ada yang tidak tau apalagi tidak pernah melihat ayam, mungkin selama ini dia tinggal di Kutub Utara yang setiap hari ketemunya sama penguin…! hehehe…

Umumnya, ayam dijadikan hewan ternak dan dikembangbiakkan. Ada jenis ayam petelur (yang spesialisasinya bertelur), ada ayam broiler (ayam pedaging yang digemukkan), ada juga ayam kampung (yang alami, ga pake disuntik). Ada juga ayam kalkun, tapi orang Indonesia jarang mengonsumsinya. Biasanya ayam kalkun dijadikan hidangan thanksgiving di Barat sana.  Nah, khusus ayam kampung, harganya jauh lebih mahal karena baik telur maupun dagingnya rasanya jauh lebih enak. Selain itu susah mendapatkannya, harus keluar-masuk kampung dulu, soalnya ayamnya tinggal di kampung. Namanya juga ayam kampung... :D

Ada juga nih ayam yang dijadikan hewan peliharaan. Biasanya untuk dijadikan ayam sabung atau sekedar hobi saja memelihara ayam.

Topiknya sebenarnya bukan tentang beragam macam jenis ayam, tapi saya ingin menyoal sedikit tentang perilaku orang yang hobi memelihara ayam.

Saya terus-terang heran dengan orang-orang yang suka memelihara ayam. Seperti seorang teman saya, yang hobi memelihara ayam sampe-sampe dibuatkan kandang pribadi buat si ayam di kamar tidurnya. Kandang itu sepintas lalu seperti rak dengan beberapa pintu. Lebarnya kira-kira 1½ meter. Waktu pertama kali melihat kandang itu, saya pikir rak biasa. Sama sekali saya tidak mengira kalo itu kandang ayam. Waktu dikasih tau sama teman lain saya tidak percaya. Tapi setelah melihat langsung bagian dalam ‘rak’ itu, ternyata di bagian belakangnya dipasangi kawat ram, agar udara bisa masuk dan ayamnya bisa tetap nyaman di dalam.. hihihi… Ada-ada saja!

Teman saya itu benar-benar sayang sama ayamnya. Kira-kira ada 4 ekor jantan semua. Setiap pagi dan sore dimandikan, dikasih makan, kalo lagi di halaman dimasukkan kurungan. Takut ilang. Ayam-ayam itu masing-masing punya nama, kalo tidak salah ada 1 ekor namanya Rambo. Kayak jagoan film action yang di tivi itu.. :D
Pernah dulu sekali, seekor ayamnya mati. Teman saya nangis guling-guling…

Ada seorang tetangga saya yang juga hobi ayam. Kebetulan di bagian samping rumahnya ada ruangan yang dindingnya sengaja dibuat setengah badan.Di ruangan itu ada pintu yang langsung menghubungkan keluar. Ruangan kosong saja sih sebenarnya, hampir mirip gudang. Lantainya juga cuma plesteran, tapi karena tetangga saya itu seorang pelatih tenis meja, jadilah ruangan itu dipake buat latihan tenis meja. Nah, ayam-ayamnya yang jumlahnya banyak dari yang besar sampe yang kecil, masuk keluar ruangan itu sesuka hati. Ada beberapa ekor betina lagi mengeram di sudut ruangan. Kalo malam, sebagian ayam jejeran di dinding yang setengah badan itu. Yang lainnya di dalam ruangan karena ga ada kandang khusus. Bisa bayangkan tidak gimana pemandangan di dalam ruangan itu? Yang jelas kondisi meja tenisnya sangat mengenaskan.  Ada kotoran ayam di beberapa bagian. Juga di kursi. Di lantai apalagi. Trus ada jemuran baju juga disitu. Mudah-mudahan ayam-ayamnya tidak sampe hati mengotori pakaian yang lagi dijemur.
Waktu pertama kali ke rumahnya (maklum, saya tetangga baru waktu itu), niatnya saya mau main tenis meja. Tapi setelah melihat meja tenisnya plus lantainya saya jadi berpikir, gimana mau main kotor begini? Sudah terlanjur. Tuan rumah sudah menyodorkan bet. Saya waktu itu pake baju terusan, repot jaadinya saya harus ngangkat baju agar tidak kena kotoran di lantai. Belum lagi bola pingpongnya yang jatuh pas di kotoran ayam...! Dengan sedikit enggan saya pungut juga, main lagi sebentar terus langsung pamit. Sampe rumah saya langsung mandi… hehehe..

Ada lagi nih responden saya yang juga suka memelihara ayam. Ayamnya juga banyak dan tidak ada kandang khusus. Ayam-ayam itu bebas berkeliaran di dapur. Dan kotorannya tersebar dimana-mana. Di kursi, meja makan, meja tegel, meja kompor, lantai, bahkan sampe di WC. Tapi responden saya itu sama sekali tidak terganggu. Dia bisa makan dan minum seperti biasa…

Waktu saya datangi untuk wawancara, wawancaranya dilangsungkan di dapur itu. Saya harus menahan napas dan perasaan ingin muntah sampe selesai wawancara. Soalnya di meja makan tempat saya menaruh dokumen ada kotoran ayamnya. Bahkan ada 3 ekor ayam yang anteng saja duduk di kursi di depan saya, seperti ingin menyimak jalannya wawancara. Mungkin mereka ingin tau kalo-kalo ada pertanyaan soal ayam. Barulah setelah di luar saya bisa bernapas lega dan menghirup udara sepuas-puasnya! Sambil mengucap Alhamdulillah… :)

Saya tidak habis pikir gimana orang bisa memelihara ayam tapi tidak memperhatikan kondisi lingkungannya sendiri? Padahal kan tau kesehatan itu penting… Kadang-kadang orang kalo menyukai sesuatu jadi irasional. Hal yang menurut orang lain aneh dan tidak biasa, menurut mereka biasa saja. Bahkan tidak terganggu sedikitpun. Mungkin itu yang namanya addicted. Dan mungkin tidak perlu dipahami, cukup dimaklumi saja…:)   

1 komentar: