Beginilah Jika Bersaudara
Dua orang bersaudara bekerja
bersama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak, telah
menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan
berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil
sama rata. Selalu begitu.
Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu
berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami
peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Maka, demi si
kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan
diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia
anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.
Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa
gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, "Tidak adil jika kami selalu
membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang
akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa,
tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan
hasil lebih daripada aku."
Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun
mengambil sekarung padi dari lumbungnya, dan memasukkan ke lumbung milik adik
satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban
adiknya, kelak.
Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu
saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah
jumlah. Sampai… suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu
karung ke masing-masing lumbung saudaranya. Di saat itulah mereka sadar, dan
saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat
dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta, yang justru
menjadi perekat cinta, bukan perusak. Demikianlah jika bersaudara.
Hikmah :
“Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga dia
menyukai (menginginkan) bagi saudaranya segala (kebaikan) yang dia sukai bagi
dirinya sendiri” [HR Al-Bukhari (13) dan Muslim (45)]
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman
dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai…” [HR Muslim (54),
Abu Dawud (5193), dan at-Tirmidzi (2689)]
“Walaupun engkau membelanjakan semua (kekayaan) yang
ada di bumi niscaya engkau tidak bisa mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah-lah yang telah mempersatukan hati mereka” (Al-Anfal: 63)
Source: Inspiring Story Group on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar