Jumat, 17 Mei 2013

Jurnal Sensus Pertanian 2013 (part 2)

·         29 April 2013

Paginya, petugas melakukan penelusuran peta dan uji coba kuesioner. Khusus untuk uji coba kuesioner, itu adalah inisiatif para petugas sendiri karena menurut mereka dulu waktu pencacahan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) ada praktek lapangan, jadi mereka ingin praktek lapangan juga untuk ST2013. Kebetulan beberapa petugas yang saya rekrut adalah yang sudah pernah menjadi mitra BPS untuk SP2010. Salut untuk petugas ST2013 Banggai Tengah!


Di BPS, setiap kali ada sensus, para Camat dan Kades juga diberikan honor. Hari itu saya langsung mengantarkan honor untuk para Kades di Banggai Tengah. Sebenarnya sekalian dengan honor Camat juga tapi berhubung Camatnya masih berhalangan hadir karena baru saja selesai menikahkan anaknya, jadi honor Camat tertunda diberikan.

Selesailah tugas pada hari itu dan saatnya kembali ke Salakan untuk prepare, karena besoknya harus ke Banggai lagi.


·         30 April 2013

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba juga. KSK diharuskan stay  di wilayah tugas selama ST2013 yaitu sejak tanggal 1-31 Mei 2013. Sebulan! Plus beberapa hari di awal Juni karena rapat tim terakhir pada tanggal 1 Juni 2013. Hehehe… 

Paginya setelah prepare, saya langsung mencari ojek ke pelabuhan Tobing. Karena akan stay selama sebulan di Banggai jadi saya membawa banyak pakaian plus barang-barang yang pastinya akan saya butuhkan disana. Saya sengaja meninggalkan motor operasional di Banggai dan kembali ke Salakan dengan ojek, karena banyak barang yang akan saya bawa. Kalau bawa motor sendiri saya khawatir tidak bisa bawa banyak barang. Setelah mengambil dokumen Sakernas di kantor, saya langsung berangkat ke pelabuhan Tobing.

Tiba di Banggai saya langsung mencari kost/penginapan yang bisa di kontrak untuk 1 bulan. Ini demi kelancaran tugas saya selama ST2013. Saya merasa tidak enak hati kalau stay di rumah teman selama sebulan, karena tugas lapangan ini mengharuskan saya lebih sering di luar rumah, bahkan terkadang sampai malam. Belum lagi saya butuh ruangan untuk menyimpan dokumen dan memeriksanya. Orang awam yang tidak tahu kegiatan BPS pasti akan susah mengerti pola kerja yang seperti itu. Jadi untuk aman dan nyamannya, saya memutuskan untuk mencari tempat tinggal sementara yang bisa dikontrak selama sebulan. Dan Alhamdulillah, saya menemukan penginapan baru yang belum lama beroperasi. Ownernya setuju untuk mengontrakkan kamar selama sebulan. Yang pasti biaya sewanya tidak sampai merobek kantong, apalagi untuk ST2013 KSK hanya dapat uang transport, selebihnya adalah uang gaji yang masuk di rekening setiap bulan..hehehe.. Tapi tak apalah, demi BPS dan ST2013. Salam PIA! :)
   

·         1 Mei 2013

Hari ini adalah hari pertama pencacahan Sensus Pertanian 2013 yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kortim dan PCL sudah berkumpul di rumah Kortim sejak pukul 06.45 am untuk briefing sebelum memulai turun lapangan. Sekitar setengah jam kemudian PCL mulai bergerak ke wilayah tugasnya masing-masing. Kortim bertugas mendampingi PCL pertama. Kemudian setelah PCL pertama selesai mencacah 1 rumah tangga (ruta), Kortim mendampingi PCL kedua. Setelah PCL kedua selesai mencacah 1 ruta, Kortim mendampingi PCL ketiga. Setelah PCL ketiga selesai, Kortim kembali mendampingi PCL pertama. Begitu seterusnya. Pendampingan ini gunanya agar jika terjadi kesalahan pada pendataan di ruta pertama PCL langsung tau karena langsung dikoreksi oleh Kortim. Nantinya di ruta kedua dan seterusnya tidak akan salah lagi. 

Sebenarnya pendampingan ini digilir perhari. Misalnya hari ini Kortim mendampingi PCL pertama, besoknya PCL kedua, lusanya PCL ketiga. Tapi karena ini adalah hari pertama, saya tidak mau ada kesalahan pencacahan yang dilakukan oleh PCL. Karena jika salah dari awal maka selanjutnya bisa salah terus. Sebaiknya pendampingan pada hari pertama PCL didampingi secara intens oleh Kortim. Besoknya dan seterusnya barulah Kortim mendampingi satu-persatu PCL sesuai SOP ST2013.

Hari pertama ini diwarnai hujan deras. Saya pun sedikit tertunda melakukan pengawasan di lapangan. Setelah hujan reda barulah saya mulai pengawasan. Pengawasan yang pertama kali saya lakukan adalah di tim 2. Saya memantau langsung Kortim mendampingi pencacah di salah satu ruta di desa Mominit.

Sorenya saya ke rumah Camat untuk memberikan honornya. Pak Camat senang, saya pun senang :)

Malamnya, pukul 8.00 pm, saya beserta tim mengadakan evaluasi hasil pemutakhiran hari pertama. Kami membahas beberapa permasalahan yang terjadi selama pencacahan seharian tadi.

·         2 Mei 2013

Tim 2 briefing di rumah kortim sebelum berangkat mencacah pada pukul 7.00 am. Kebetulan desa-desa di wilayah tugas tim 2 berdekatan, bagitu juga rumah-rumah petugasnya sehingga mereka bisa briefing setiap pagi sebelum turun mencacah. Sebaliknya tim 1 agak susah untuk briefing pagi-pagi karena desa-desa wilayah tugasnya berjauhan begitu pula rumah-rumah petugasnya. Jadi mereka putuskan untuk langsung ke lapangan. Sore hari menjelang magrib baru mereka briefing persiapan pencacahan besok paginya.

Hari itu Alhamdulillah hujan tidak turun pagi-pagi, jadi saya pun bisa mengawas lebih pagi. Barulah siang harinya turun hujan.

Ternyata tanggal 2 Mei Hardiknas! Saya hampir lupa…hehehe..

Setelah mengikuti briefing Tim 2, saya bertemu Camat di SD desa Adean. Beliau baru saja selesai mengikuti upacara Hardiknas yang dipusatkan di SD tersebut. Desa Adean adalah ibukota Kec. Banggai Tengah. Pak Camat yang saat itu menggunakan setelan Korpri, saya minta kesediaannya untuk mengunjungi salah satu ruta yang akan dicacah oleh petugas ST2013. Alhamdulillah beliau dengan senang hati bersedia memenuhi permintaan saya. Karena mencacah harus menggunakan atribut lengkap, maka pak Camat pun saya berikan rompi dan topi ST2013 untuk dipakai saat mencacah. Pak Camat memakainya. Jadilah baju Korpri dibalut rompi ST2013… hehehe…

Setelah lengkap dengan atribut, Pak Camat pun ikut bersama kami menyaksikan proses pemutakhiran di salah satu ruta di desa Adean.

Setelah cukup pengawasan di tim 2, saya langsung menuju desa Gonggong untuk melakukan pengawasan di tim 1.

(bersambung)

Selasa, 07 Mei 2013

Jurnal Sensus Pertanian 2013 (part 1)


·         08 Maret 2013

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) di Kab. Banggai Kepulauan diawali dengan Sosialisasi di lingkungan Pemda Kab. Banggai Kepulauan (Bangkep), setelah sebelumnya juga dilaksanakan kegiatan Apel Siaga di lingkungan BPS Bangkep. Kegiatan sosialisasi ini bertempat di kantor Bupati Kab. Bangkep yang dihadiri oleh para Camat dan instansi terkait. Output dari kegiatan ini adalah para Camat mengetahui apa tujuan dari ST2013 ini dan turut mensosialisasikannya di Kecamatan masing-masing. 

·         20 Maret 2013

Tahapan selanjutnya adalah pelatihan Instruktur Daerah (Inda) yang diikuti oleh hampir seluruh pegawai BPS kecuali Kepala kantor dan KTU. Di BPS Bangkep sendiri pelatihan Inda diikuti oleh seluruh penanggung-jawab seksi, para staf dan para KSK kecuali 1 orang karena sedang prajabatan. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan selama 3 hari yaitu dari tanggal 20-22 Maret 2013.

Dari hasil pendalaman, terpilih 12 orang yang dinyatakan lulus menjadi Inda di Kab. Bangkep. Alhamdulillah saya termasuk salah seorang yang lulus. Inda ini nantinya akan melatih para petugas lapangan ST2013.

·         15 April 2013

Pelatihan petugas dimulai pada tanggal 15-21 April 2013 yang terbagi dalam 3 gelombang. Gelombang pertama 15-17 April, gelombang kedua 17-19 April dan gelombang ketiga 19-21 April. Saya mendapat giliran mengajar pada gelombang pertama. Masing-masing Inda mengajar 16-20 calon petugas. Di kelas saya ada 20 orang calon petugas peserta latih, yang berasal dari 3 Kecamatan yaitu Kec. Banggai, Banggai Utara dan Banggai Tengah. Untuk Kecamatan Banggai Tengah calon petugasnya 8 orang lengkap, sedangkan Banggai dan Banggai Utara sebagian di kelas saya dan sebagian di kelas lain.

Untuk Kec. Banggai Tengah ada 2 tim. Yaitu tim 1 dan tim 2. Masing-masing tim terdiri dari 4 orang yaitu 1 orang Kortim dan 3 orang Pencacah Lapangan (PCL). Jadi total petugas ST2013 Banggai Tengah ada 8 orang. Masing-masing tim wilayah kerjanya 4 desa. Total desa di Banggai Tengah ada 8 desa.
 

·         27 April 2013

Paginya saya berangkat dari Salakan ke pelabuhan Tobing menggunakan kendaraan operasional kurang lebih 1 jam. Sampai di pelabuhan lanjut lagi menggunakan bodi batang (perahu motor) menuju pulau Banggai yang jaraknya kurang lebih 1 jam juga.

Alhamdulillah sampai di pulau Banggai dengan selamat. Setelah istrahat solat dan makan, saya langsung ke desa Gonggong Kec. Banggai Tengah untuk update Susenas. Malamnya, menghubungi Kortim untuk memastikan rapat pertama Sensus Pertanian besok tanggal 28 April 2013.

·         28 April 2013

Rapat pertama Sensus Pertanian 2013 di langsungkan di rumah Kortim 2 pada pukul 3.00 pm. Sebenarnya rapat ini dilaksanakan oleh masing-masing Kortim dan PCLnya. Tetapi karena ini rapat perdana saya sengaja mengumpulkan 2 tim sekaligus karena ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, juga membahas kembali hasil pendalaman pelatihan petugas yang sudah dilaksanakan seminggu sebelumnya. Agenda yang dibahas antara lain; mengingatkan kembali cara pengisian dan penomoran bulatan kosong dan bulatan yang diarsir di peta yang harus sama dengan nomor urut di kolom 20 pada kuesioner P, dan mengenali batas-batas blok sensus yang ada di peta agar petugas mengetahui batas blok sensus yang menjadi wilayah pencacahannya. Ini juga gunanya agar tidak terjadi cacah ganda.

Yang paling bikin semangat para petugas adalah saat pembagian uang transport untuk 16 hari pertama. Uang transport ini diberikan dalam 2 tahap. Tahap 1 untuk 16 hari pertama dan tahap kedua untuk 16 hari berikutnya. Salah seorang petugas langsung berkomentar setelah uang transportnya saya berikan, “ini enaknya jadi mitra BPS, belum kerja sudah dibayar…”. Disambung komentar petugas lain, “dan tidak dipotong honornya…”. Hahaha… Cuma BPS yang bisa begitu :D   

Rapat pertama tersebut berlangsung hingga pukul 7.30 pm. Setelah itu saya langsung menuju rumah KSK Banggai. Disana sudah berkumpul petugas dari 2 Kecamatan yaitu Kec. Banggai dan Kec. Banggai Utara. Sebelumnya saya sudah berkoordinasi dengan KSK Kec. Banggai untuk memfasilitasi pertemuan dengan petugas dari 2 Kecamatan tersebut karena akan dilakukan pembahasan hasil pendalaman pelatihan petugas beberapa waktu lalu. Kebetulan saya yang menjaddi Inda-nya jadi saya merasa berkewajiban untuk menjelaskan kembali apa saja yang kurang dipahami oleh petugas. Pembahasan pun berlangsung hingga pukul 10.30 pm.

Di perjalanan pulang ulu hati saya nyeri. Saya baru sadar ternyata saya belum makan malam. Untungnya di rumah teman tempat saya numpang tinggal masih ada makanan. Alhamdulillaah….

(bersambung)

Kamis, 25 April 2013

SENSUS PERTANIAN 2013

Sensus pertanian 2013 (ST2013) dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, yaitu pada tahun yang berakhiran angka 3. Sensus Pertanian untuk pertama kalinya dilaksanakan pada tahun 1963. Terhitung hingga saat ini BPS telah menyelenggarakan ST2013 sebanyak 6 kali, yakni tahun 1963, 1973, 1983, 1993, 2003, dan 2013.

Tujuan diselenggarakannya ST2013 adalah untuk mendapatkan data terkini mengenai perkembangan pertanian di Indonesia yang lengkap dan akurat, di antaranya informasi tentang jumlah usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian serta distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas. Selain itu, juga sebagai kerangka dasar yang akan digunakan dalam survey-survey pertanian berikutnya. 


Ada 6 subsektor yang dicakup dalam ST2013 ini yakni: subsector tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. 

Untuk tahun ini, tema ST2013 adalah “Menyediakan informasi untuk masa depan petani yang lebih baik”.

Populasi yang dicakup dalam ST2013 meliputi perusahaan berbadan hukum, usaha pertanian rumah tangga, dan perusahaan tidak berbadan hukum ataupun bukan usaha rumah tangga (misal: usaha pertanian yang dikelola pesantren, seminari, lembaga pemasyarakatan, barak militer, dll).
Berikut ini beberapa konsep definisi berkenaan dengan Sensus Pertanian yang saya sadur dari buku pedoman ST2013:

a.   Kegiatan usaha pertanian adalah kegiatan pemeliharaan, pembudidayaan,  pengembangbiakan, pembesaran, /penggemukan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar untuk memperoleh keuntungan. Khusus untuk budidaya padi dan palawija, pemeliharaan sapi potong, sapi perah dan kerbau walaupun untuk konsumsi sendiri tetap dikategorikan sebagai usaha pertanian.
b.   Rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian baik usaha milik sendiri maupun milik pihak lain.
c.   Rumah tangga yang mengelola usaha pertanian adalah rumah tangga yang satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggung jawab dalam kegiatan pembudidayaan, pemeliharaan, pengembangbiakan, pembesaran, atau penggemukan komoditas pertanian.
d.   Status pengelolaan usaha pertanian terdiri dari mengelola usaha pertanian milik sendiri, bagi hasil, menerima upah, dan memiliki usaha pertanian dikelola orang lain dengan memberi upah.
Rumah tangga yang tidak mengelola usaha pertanian tetapi memiliki usaha jasa pertanian, tetap dicakup.

Adapun metode dalam pengumpulan data sensus pertanian ini ada 2, yaitu:

1.   Door to door
Pendataan rumah tangga dilakukan dengan cara mengunjungi dari rumah ke rumah untuk seluruh rumah tangga dalam blok sensus. Metode ini dilakukan pada wilayah konsentrasi pertanian.
2.   Snowball
Pendataan rumah tangga dilakukan dengan cara mengunjungi rumah tangga pengelola usaha pertanian dan rumah tangga usaha jasa pertanian berdasarkan informasi dari berbagai sumber (ketua RT/RW, kepala dusu, kelompok tani, petugas penyuluh lapangan, kepala cabang dinas, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan rumah tangga yang menjadi responden). Metode ini dilakukan pada wilayah bukan konsentrasi pertanian.

Puncaknya, Sensus Pertanian 2013 ini akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia pada tanggal 1-31 Mei 2013. 
Mari sukseskan Sensus Pertanian 2013 dengan tulus, disiplin, kompeten, dan bebas korupsi, demi masa depan petani yang lebih baik! :)